Bekisting, Cetakan Beton
Seperti membuat kue, membuat beton juga memerlukan cetakan. Cetakan inilah yang disebut bekisting .
Seperti ini pulalah pembuatan beton. Beton adalah bahan yang banyak digunakan dalam sebuah bangunan, umumnya untuk penyangga atau penguat bangunan agar berdiri dengan kokoh. Beton terbuat dari berbagai macam bahan, di antaranya semen, pasir, kerikil, batu apung, dan air yang dicampur dan diaduk menjadi adonan.
Untuk mendapatkan beton dengan ukuran tertentu, adonan ini dituangkan ke dalam cetakan. Cetakan beton inilah yang disebut bekisting (berasal dari bahasa Belanda).
Untuk mencetak beton struktur rumah, umumnya digunakan bekisting dari kayu. Sedangkan untuk mencetak beton struktur gedung-gedung tinggi, digunakan bekisting dari plat baja.
Kayu apa yang bisa digunakan untuk bekisting? Menurut Moelyono Akbar (arsitek), pencetakan beton untuk kolom kecil (ukuran 12 x 12 cm, 15 x 15 cm, atau 20 x 20 cm) yang tidak diekspos, biasa digunakan kayu borneo super. Hasilnya permukaan beton agak kasar, karena itu perlu diaci dan mungkin dicat.
Sedangkan pencetakan beton untuk kolom yang lebih besar dan ingin diekspos biasa digunakan multipleks 9 mm. Penggunaan multipleks (yang diberi oli) akan menghasilkan beton dengan permukaan yang rata dan mulus, yang membuat beton ini siap dipasang tanpa perlu dipoles lagi.
Bekisting untuk pembuatan beton kolom dibangun dengan cara menyatukan papan-papan kayu menjadi berbentuk segiempat, di tempat akan diletakkan kolom. Papan kayu ini harus dipasang dalam posisi yang tidak memungkinkan papan tersebut melengkung karena pengaruh matahari. Karena itu papan kayu ini biasanya disangga oleh balok-balok kayu di bagian luarnya. Papan-papan ini juga harus disusun dalam cara yang memudahkan pembongkaran nantinya, tanpa merusak kayu-kayu tersebut sehingga bisa digunakan kembali.
Setelah bekisting jadi, adonan beton dituangkan ke dalam bekisting dan didiamkan sampai kering/mengeras. Setelah itu, bekisting dilepaskan.
Comments