Melawan Logika Atheis 2

Ada sekumpulan orang yang sedang menunggu seseorang di tepi sungai, ditunggu 1 menit, 2 menit, 10 menit, 1 jam, tak jua kelihatan hidungnya ketika mereka bersiap-siap mau pulang dengan wajah sumringah pertanda aroma kemenangan yang ditunggu akhirnya yang ditunggu muncul juga, 

melawan-logika-atheis-ditepi-pantai
"Hahahaha......gimana bro katanya orang alim yang slalu menepati janji...masak mau ingkar janji, kalau kamu memang takut berdialok dengan kita....sudah sana, bualanmu masalah tuhan, buang ke laut saja" kata seseorang dari kerumunan disertai dengan caci maki, hinaan......

pak Kyai hanya tersenyum, dengan lemah lembut beliau berkata "Mohan maaf kalau sekiranya aku telat...ada api ada asap....tadi waktu ketika brangkat kesini saya tidak bisa nyebrang sungai karena tiada rakit untuk nyebrang...akhirnya dengan sabar kutunggu sampai dengan pohon2 di pinggur sungai roboh, terbelah dan terpotong sendiri, yang kemudian dengan sendirinya potongan2 kayu yang sudah terbelah menyatu membentuk rakit....nah ini rakitnya....bisa kalian lihat". 

sampan-melawan-logika-atheis"Gila kamu, mana ada kejadian seperti itu, mau makan masak dulu, mau naik dokar buat dokar dulu....dasar orang tak punya otak" begitu kecam mereka dengan ditimpali tawa mengejek. 
"Lha itu sudah kalian jawab sendiri jadi tidak perlu aku menjelaskan. kalian sudah paham gitu" begitu p. Kyai berkata sambil tersenyum. 

Tertegun gerombolan orang2 tersebut.....betapa mereka mengagung-agungkan logika yang mereka punyai tapi mereka sendiri mengikari logika yang mereka buat sendiri.......

Tapi kawan kita juga harus waspada jangan2 secara tak sengaja kita masuk golongan gerombolan Atheis tadi.....kita mengagung-agungkan logika, harta, pangkat, derajat dan semua keduniawian sedang di lain pihak kita malah LUPA dengan yang "punya" yaitu Allah. Sehingga kita menganti Allah dengan barang2 buatan kita sendiri. Naudubillah mindalik. astafigrullah haladzim........

materialistik-pengganti-atheis

Kawan kita dikarunia otak dan akal tiada lain untuk bertaqwa kpd Allah, dan itu berlaku pada semua makluk yang mengaku "MANUSIA", untuk mendekatkan diri kepada Allah sesuai dengan syariat2 yang telah dicontohkan oleh kanjeng nabi Muhammad SAW. suka atau tidak suka manusia berkewajiban untuk mencari kebenaran yang hakiki. tidak cukup dalam mencari kebenaran didasarkan hanya pada logika dari otak sekecil tangkupan tangan ini, karena otak dengan logika sangat mudah dikibuli dan dimanipulasi. dibutuhkan hati, tapi manakala hati sudah menghitam oleh bercak2 noda dosa maka bisakah kita melihat kebenaran dengan benar meskipun kebenaran ada di depan mata. Ingat kawan karena dunia hanya sebentar, akhirat adalah mutlak jangan salah mengambil keputusan...
Salam

Mojokerto, 13 Mei 2017
Penulis

Comments